Peringati Haul Prof Qodri, Rouf : Ia Sosok Berpengaruh Bagi Saya

KENANG : Staf Khusus Wapres RI, Prof. Dr. H. Maskuri Abdillah, M.A, saat menyampaikan kisah mendiang Prof. Dr. H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA. PhD dalam peringatan Haul ke-14 di Yayasan Ar-Rois Cendekia Semarang, Sabtu (26/3/22)

 

Semarang, Ar-Rois CendekiaYayasan Ar-Rois Cendekia menggelar Haul Prof. Dr. H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA. PhD ke-14, di Aula Yayasan Ar-Rois Cendekia, Sabtu (28/3/21). Sebelumnya telah dilaksanakan bedah pemikirannya yang bekerjasama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang.

Pembina Yayasan Ar-Rois Cendekia, Abdul Rouf, S.Fil.I, M.Kesos mengatakan bahwa dirinya sengaja menginiasasi Haul Prof. Dr. H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA. PhD dan akan diperingati setiap tahunnya di Yayasan yang dibangunnya ini. Hal ini sebagai wujud ungkapan terimakasih atas jasa-jasanya dan telah menjadi sosok berpengaruh dalam hidupnya.

“Saya bisa seperti sekarang ini, tidak lepas dari jasa beliau. Aula ini juga saya beri nama Qodri Aziziy agar bisa terus mengenangnya,” katanya saat memberikan sambutan.

Ia mengungkapkan, selain dikenal sebagai tokoh intelektual muslim, Prof. Qodri Azizy juga sangat perhatian terhadap mahasiswanya. Bahkan setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai rektor IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo).

“Saya bisa ke Jakarta dan diangkat menjadi pegawai negeri di Kemenag RI, tidak lepas dari bimbingan dan arahan beliau. Waktu itu setelah lulus kuliah saya masih nganggur. Beliau menelpon saya dan mengajaknya bekerja,” ungkapnya.

Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia sekaligu adik kandung Prof. Dr. H. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA. PhD, Prof. Dr. H. Maskuri Abdillah, M.A menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Ar-Rois Cendekia Semarang yang telah memperingati haul kakaknya itu.

“Terima kasih sudah mendo’akan kakak saya. Saya kagum, Rouf sebagai mahasiswanya tidak melupakan beliau sampai sekarang ini,” tuturnya.

Maskuri memaparkan, Prof. Qodri memang dikenal sebagai sosok yang perhatian, baik terhadap keluarga maupun kepada mahasiswanya. Ia juga dikenal sebagai tokoh intelektual, gagasan-gagasan yang dilontarkan semasa hidup dinilai layak untuk dikembangkan. Salah satu gagasan yang diingat adalah humanisasi hukum Islam. Menurut mendiang, Hukum Islam tidak sekedar ijtihad manusia. Hukum Islam perlu dibumikan (humanisasi) dan jangan disakralkan.

“Sebagai pejabat ia tetap produktif menulis, dengan kesibukannya ia tetap perhatian kepada keluarga dan mahasiswanya. Itulah kakak saya,” paparnya. (hms/aji).

Support Seven Courses!

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit dolor
donate

Berita Terbaru

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Social share

Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram
WhatsApp
Email